10 Kisah Horor di Akhir Cerita Angeline




Angeline. Kisah si adik kecil yang manis ini sudah mencapai akhir cerita. Sayangnya, akhir kisah nya tidak bahagia, justru begitu memilukan. Tidak hanya untuk ibu dan ayah nya, tapi juga setiap orang yang mengikuti ceritanya. Ngilu.
Angeline. Gadis kecil yang diadopsi karena rasa sayang sang ayah angkat yang besar ini, berakhir hidupnya dengan mengenaskan. Ditemukan tewas ia terkubur dekat kandang ayam yang saban hari dia beri makan.
Angeline. Kematian mu sungguh mengenaskan. Ternyata senyum manis dan kepolosan mu itu menimbulkan petaka yang besar. Kebaikan ayah angkat mu berujung rencana kematian mu dik. Mama dan kakak angkat tidak suka kamu punya harta warisan yang banyak. Padahal, bisa jadi kamu tidak ambil peduli dengan uang yang banyak itu. Kamu cuma peduli kalau bisa diantar jemput sekolah, diajak bermain sama kakak, dan dibantu mengerjakan PR oleh mama.
Horor. Menurut saya, kisah mu ini layak saya labeli dengan horor. Seram. Belum pernah saya melihat kisah yang sebegitu menyeramkannya. Berikut adalah horror dibalik kisah Angeline.

1. Pelaporan kehilangan Angeline oleh keluarga dan pembuatan Fans Page Facebook " Find Angeline" oleh keluarga.
Keluarga angkat Angeline awalnya membuat Fans Page di Facebook untuk menggalang kepedulian masyarakat. Di fanspage tersebut, admin fans page rutin memposting cerita-cerita tentang Angeline dan keluarga. Admin fanspage cenderung memposting artikel yang begitu panjang dan detail untuk menceritakan suatu hal.
Memang awalnya fanspage tersebut seketika menjadi viral. Isu hilangnya Angeline menjadi isu nasional. Pencarian pun dilakukan. Hingga akhirnya kebenaran terungkap. Awalnya memang sudah ada kecurigaan dari salah satu anggota fanspage tersebut.
Akhirnya ketika jenazah Angeline ditemukan justru di halaman rumah keluarga angkatnya sendiri, fanspage ini justru menuai kecaman dari para anggotanya. Banyak yang menuding bahwa pembuatan fanspage ini adalah salah satu alibi yang dibangun oleh pihak keluarga angkat Angeline untuk menutupi fakta kasus yang sebenarnya terjadi. Kecurigaan akhirnya mengarah bahwa penghilangan nyawa Angeline adalah upaya sistematis yang justru dilakukan oleh lingkungan terdekatnya.
Darimana mereka mempelajari hal seperti ini ?

2. Indikasi Angeline menjadi pekerja anak (budak?)
Setiap pagi Angeline terlihat tidak terawat, kucel, dan dekil di sekolah. Angeline juga begitu kurus. Dalam pelajaran pun Angeline tidak fokus. Angeline juga menjadi pribadi yang pendiam dan tertutup.
Angeline menjadi siswi yang sering datang terlambat. Beberapa kali juga Angeline berjalan kaki dari rumahnya sehingga sampai kesekolah begitu siang. Dengan keadaan yang dekil dan kotor tentu saja. Wali kelas pernah beberapa kali sampai memandikan Angeline di sekolah. Dan begini lah kata ibu angkat Angeline ketika ditanya pihak sekolah.
“ Angeline itu sebelum berangkat ke sekolah malah main-main dulu. Jadi kesiangan dia sampai di sekolah”
Diketahui kemudian bahwa setiap pagi dan sore Angeline harus memberi makan ratusan ayam yang dimiliki oleh keluarganya. Padahal ada orang yang lebih dewasa di keluarganya. Faktor kesengajaan kah ?
Yang jelas, tugas memberi makan ratusan ayam, bisa jadi juga pekerjaan-pekerjaan lain di keluarga, di saat orang yang lebih dewasa bisa terlibat, bisa diindikasikan perbudakan anak terjadi pada Angeline.

3. Rasa kurang peduli dari lingkungan masyarakat
Keluarga Angeline memang dikenal tertutup. Pagar rumah nya pun selalu tertutup. Namun, tidak mungkin tidak kalau masyarakat sekitar rumah keluarga angkat Angeline juga lingkungan sekolah tidak melihat atau mengetahui kondisi Angeline.
Kenapa kemudian, masyarakat, atau setidaknya para tetangga baru ribut-ribut mengungkapkan kondisi yang dialami Angeline ? Kenapa tidak jauh hari sehingga hilangnya nyawa bisa dihindari?
Ini memang horror. Apakah benar bahwa masyarakat Indonesia sudah menjadi begitu individualistis ? Sudah berapa kali kita kecolongan kalau tetangga kita ternyata adalah teroris, pengedar narkoba, atau sindikat penjualan manusia lintas negara ?

4. Diperkosa bahkan setelah wafat
Ini sangat horror. Agustinus Tai pembunuh Angeline mengaku beberapa kali melakukan pelecehan seksual kepada Angeline. Tidak hanya saat Angeline masih hidup, namun juga saat sudah wafat, Angeline masih sempat….. disodomi.
Kombinasi maut seorang pembunuh, predator anak (pedophilia), dan pemerkosa mayat (necrophilia). Kamu bisa membayangkan bagaimana Angeline saat itu? Saya 1000% setuju kalau sang pelaku secepatnya dihukum mati.

5. Dikubur dekat kandang ayam. Dikubur bersama boneka mainannya
Setelah dibunuh dan diperkosa lagi, atas suruhan ibu angkat Angeline, Agustinus mengubur jenazah Angeline di bawah pohon pisang, di dekat kandang ayam-ayam yang saban pagi dan sore Angeline beri makan.
Dan horror nya adalah… Berbungkus selimut (seprei Kasur?) Angeline dikuburkan bersama dengan salah satu boneka mainannya. Sebuah boneka Korea.
“ Saya takut arwah nya mendatangi saya. Jadi, saya kuburkan dia bersama boneka. Biar arwahnya terikat bersama di dalam boneka itu.”
Ingat film Annabelle ?

6. Rasa tidak bersalah pembunuh dan keluarga
Agustinus tampak 100% sama sekali tidak merasa bersalah telah membunuh Angeline. Diwawancarai media, Agustinus mampu menjelaskan dengan jelas dan rinci bagaimana dia membunuh dan memperkosa Angeline. Dia juga menceritakan beberapa detail kehidupan Angeline bersama keluarga angkatnya yang seringkali berlaku kasar.
Semua diceritakan dengan ramah dan penuh senyum ke seluruh pemirsa yang menyaksikan di layar kaca.



7. Dibunuh atas dasar polemik hak waris
Cerita klasik ala sinetron ini ternyata kita temui di kehidupan nyata. Angeline mungkin tidak pernah tahu kalau nyawanya  “berharga” 60% hak waris dari sang ayah angkat. Ayah angkat Angeline diketahui memiliki aset berupa tanah dan rumah di Jawa, Bali dan Kalimantan. Berdasarkan penelusuran, total harta ayah angkat ayah Angeline tersebut adalah 19,5 miliar rupiah.
Persentase 60% membuat Angeline berhak memiliki setidaknya 11,7 miliar rupiah. Mungkinkah terlalu besar terasa jumlah uang itu untuk mu dik ? Engkau anak angkat, dari keluarga miskin, bagaimana bisa porsi warisan mu lebih besar dari mama dan kakak-kakak ?
Mungkin. Uang kamu itu lah yang membuat mama gelap mata.

8. Bayaran 2 milyar untuk nyawa Angeline
Cukup mahal kah harga untuk nyawa Angeline ?
Setidaknya berdasarkan pengakuan Agustinus Tai, dia dijanjikan akan dibayar 2 milyar rupiah untuk menghilangkan nyawa Angeline oleh ibu angkatnya. Kenapa repot-repot, Bu? Memang tidak bisa melakukannya sendiri? Mungkinkah dengan begitu, sang ibu angkat berharap tidak dihantui perasaan berdosa telah membunuh Angeline ?
Uang 2 milyar itu, mungkin sudah mama anggarkan dari  harta warisan papa angkat mu, Dik Angeline.

9. Kemiskinan
Menurut saya ini adalah horror utama dari perjalanan Angeline. Pada usia 3 hari, keluarga kandung Angeline di Banyuwangi bersedia memberikan Angeline sebagai anak adopsi untuk keluarga angkatnya yang sekarang. Alasan mereka menyerahkan Angeline saat itu adalah ketidakmampuan membayar biaya rumah sakit untuk persalinan ibu kandung Angeline. Tentu saja keluarga kandung Angeline juga khawatir tidak mampu merawat Angeline dengan baik.
Angeline pun dipindahtangankan dengan mahar uang sebesar 800 ribu rupiah… Yang saat itu digunakan untuk melunasi biaya rumah sakit. Dengan perjanjian notaris, Angeline pun “resmi”diasuh keluarga angkat. Keluarga angkat berjanji untuk menghidupi, mengasuh, dan mendidik Angeline sebaik-baiknya seperti anak mereka sendiri. Keluarga kandung pun tidak diperkenankan untuk menjenguk Angeline kecuali saat usianya 18 tahun nanti. Keluarga angkat siap menceritakan semua kepadaAngeline ketika usia nya 18 tahun.
Hanya dengan 800 ribu rupiah kehidupan seorang anak dipindahtangankan. Apakah ini sekedar ketidakpedulian saudara dan tetangga saja sehingga sekedar uang sejumlah itu saja tidak ada keturutsertaan? Kemana Dinas Sosial dan pemerintah lainnya ? Apakah ini sekedar kekuranginformasian ayah ibu kandung Angeline bahwa mereka masih memiliki tempat meminta pertolongan ? Kemana dana umat ? Apakah ini sekedar ketidaktahuan antar sesama umat muslim dan kemanusiaan saja ?
Ada berapa juta lagi bayi seperti Angeline di luar sana ?

 

10. Pasca kematian Angeline
Ini juga patut menjadi perhatian. Semua pihak harus memenuhi hak Angeline pasca kematian. Bagaimana Angeline akan dimakamkan ? Apakah dengan cara Islam mengikuti keluarga kandungnya ? Atau dengan cara Kristen seperti keluarga angkat? Atau mungkinkah sebenarnya Angeline malah sudah menjadi seorang Hindu ?
Dalam hal ini, adalah sebuah hak asasi Angeline untuk memilih agamanya. Tidak ada yang salah sama sekali dari itu. Justru karena pilihan agama Angeline itu lah, kita harus menghormatinya dengan memakamkannya dengan cara yang benar.
... ... ...
Tulisan ini saya rangkum dari berbagai artikel yang saya baca dan berbagai liputan tentang si adik kecil di layar kaca. Niatannya adalah menyampaikan kepada para pembaca betapa seram nya perjalanan Angeline menuju ajal nya. Juga untuk ikut menghimbau lebih banyak lagi masyarakat agar tidak cuek pada lingkungan tetangganya. Atau, karena profesi saya yang seorang guru, lebih pedul terhadap kondisi psikologis para siswa. Juga kamu para siswa agar semakin memperhatikan teman-teman mu.
Tulisan saya ini hanya opini, saya terbuka atas segala komentar berupa kritik dan masukan.



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.